di dadaku adalah anak-anak malaikat yang berputar di sungai itu. jernih airmatanya jernih. di pahaku adalah seorang petani yang tak henti-hentinya ke sawah membajak langit tergelak. di vaginaku adalah sudut tak berguna dimana ulat-ulat terbunuh mati dan ngilu. di rahimku adalah selembar daun kering mati. di matamu adalah lidah-lidah api yang siap hanguskan daun hatiku, langit bergelak mengundang badai. basah dan sangit. di mataku adalah angin " aku mencintaimu, jadi jangan nikahi aku, lelaki!"